Category Archives: Kuliah

[TIPS] Mengatur penomoran halaman pada file word

Assalamu’alaikum wr.wb

Alhamdulillah setelah tiga bulan absen nge-blog saya bisa kembali lagi untuk mengisi laman-laman dinding blog saya dengan coret2an geje saya lagi hahaha 😀 Btw, saya 3bulan lalu sedang sibuk dengan agenda PPL dari universitas, oke, ini gak penting, skip ke main menu.

Kali ini saya akan berbagi tips untuk memudahkan anda dalam melakukan pengaturan penomoran pada halaman word terutama jika penomorannya campur-campur, seperti skripsi contohnya. halaman depan biasanya romawi (i, ii, iii, iv, dst) lalu numerik normal (1,2,3,4,dst) dan daftar lampiran2.

Untuk mempermudah pengaturan laman INGAT selalu untuk :

1. Selesaikanlah semua konten dalam dokumen tersebut, baru lakukan pengaturan. Jangan diatur dulu baru dokumen diselesaikan, nanti akan lebih susah ngaturnya, beneran deh 😀 hal ini juga berlaku untuk mengubah posisi dokumen menjadi lanscape atau potrait.

2. Tentukan akan ada berapa session dalam dokumen anda. Misal, dalam laporan yang berisi cover, pengesahan, daftar isi, daftar lampiran, kata pengantar, bab 1, bab 2, bab 3, penutup, daftar pustaka, lampiran2. berarti :

sessionnya sbb:

– session 1 : cover (karena cover tidak memuat nomor)

– session 2 : penomoran romawi untuk pengesahan, daftar isi, daftar lampiran, dan kata pengantar

– session 3 : halaman pertama bab 1 (biasanya nomor di pojok kanan atas)

– session 4 : halaman selanjutnya di bab 1 (biasanya di tengah bawah dengan numerik)

– session 5,6,7,8 adalah perulangan seperti session 3 dan 4

– session 9, 10: penutup, dan lampiran melanjutkan session 8

– session 11 : lampiran (tidak memuat nomor, atau bisa juga diberi keterangan lampiran)

*) CARA membuat session adalah dengan meletakkan kursor pada batas session, misal untuk membuat session baru setelah cover, klik pada kalimat paling depan bagian selanjutnya (pengesahan) lalu klik Page Layout -> Breaks -> Section Break -> Next Page

pg

Lakukan itu untuk membuat ke 11 session.

3. INGAT selalu untuk menghilangkan link to previous ketika anda masuk ke jenis penomoran yang berbeda, misal dari romawi ke numerik. Namun jika sessionnya beda namun masih satu jenis penomoran, misalkan antara bab1 bab2 bab3, penomoronan masih sama menggunakan numerik, hanya beda session, tanda ini tidak perlu dihilangkan.

fr

4. Selanjutnya untuk pemberian nomor klik pada Insert -> Page number -> Format Page Number

fr

Capture

*) Number format digunakan untuk memilih jenis penomoran seperti romawi, numerik, alfabet, dll

*) Untuk Page numbering Continue from previous section artinya, nomornya dilanjutkan dari session sebelumnya, misal session sebelumnya berhenti di nomor 7, maka halaman baru akan melanjutkan perhitungan nomornya ke 8 dst.

*) Untuk Page numbering Start at berarti penomoran bisa dimulai terserah anda, bisa dari awal lagi, atau terserah anda

5. Untuk melakukan penempatan posisi nomor, gunakan menu Page Number, disana ada beberapa pilihan diantaranya penempatan di atas dan di bawah.

Capture

Okay,, happy bikin skripsi, laporan, dan apapun itu.

Selanjutnya mungkin akan saya sertakan videonya jika saya selesai buat videonya.

———————————————————————————————————

update : videonya

Capture

Video : Struktur Organisasi BK dalam Sekolah dan Peran Guru dalam Organisasi BK

Handbook Tutorial Komputer Grafik

Berikut adalah dokumen tutorial yang diberikan dosen saya dalam makul komputer grafik, semoga bermanfaat.

Tutorial 1 :  Pengenalan GLUT

Tutorial 2 : OpenGL Primitives

Tutorial 3 : Callback Reshape

Tutorial 4 : Modeling & Transformasi Proyeksi

Tutorial 5 : Urutan Transformasi

Tutorial 6 : Texture Mapping & Blending

Tutorial 7 : Transparency

Tutorial 8 : Fog(kabut)

Tutorial 9 : Lighting

Tutorial 10 : Vertex Animation

Tutorial 11: Texture Mapping pada permukaan bola

 

[Kuliah Pengolahan Citra] Macam-macam teknik atau modus pencitraan

Saat ini ada banyak cara atau modus yang dapat digunakan untuk mengolah citra. Dimana dari hasil pengolahan tersebut kita akan mendapatkan sesuatu data yang berguna. Dalam pengolahan citra itu sendiri terbagi menjadi 2 pokok kerja, yaitu pemrosesan citra, dan analisis citra.

Pemrosesan Citra adalah jika suatu proses dengan input citra akan mengeluarkan output berupa citra pula. Sedangkan analisis citra adalah jika suatu proses dengan input citra akan mengeluarkan output berupa data statistik atau histrogram yang dapat diamati.

Adapun beberapa modus pencintraan adalah sebagai berikut:

  • Kamera spektrum cahaya tampak, adalah konsep kerja karena jenis ini mirip manusia yakni hanya dapat menangkap objek berdasarkan sinar/cahaya yang terpantul pada objek. Contoh kamera jenis ini adalah kamera digital dan kamera handphone.
    Kamera inframerah (IR), kamera IR adalah kamera yang dapat menangkap objek dengan cara memantulkan radiasi inframerah pada objek.
  • Kamera panas (thermal imaging), adalah kamera yang menangkap objek berdasarkan panas atau suhu yang dimiliki objek.
    X-ray imaging (Roentgen), kamera yang digunakan untuk poto roentgen, cara kerjanya adalah dengan memancarkan sinar X atau sinar roentgen pada bagian tubuh dan biasnya ditangkap dalam film khusus roentgen, jadi posisi pengambilannya kira-kira seperti ini: Sinar | Tubuh | kertas film.
  • Ultrasound imaging(memetakan intensitas sebuah bidang), teknik ultrasound biasa digunakan untuk USG pada kandungan karena dianggap paling aman bagi janin.
  • Magnetic Resonance Imaging, biasa disingkat dengan MRI, teknik ini sering dipergunakan dalam praktek kedokteran. Alat MRI berbentuk seperti lorong, ketika melakukan pen-scan-nan tubuh, maka pasien akan dimasukan dalam alat MRI. Hasil dari scan MRI ini berupa rekonstruksi bagian tubuh secara 3D.
  • Magnetic field imaging (MFI) adalah metode diagnostik jantung non-invasif dan efek samping bebas. Mendeteksi dan mencatat sinyal elektromagnetik yang berhubungan dengan detak jantung menggunakan saluran magnetik array sensor multi-. Sinyal listrik yang dikenal dari EKG dan rekaman dari sinyal magnetik juga diketahui dari magnetocardiography (MCG). Dibandingkan dengan MCG, LKM, antara lain, selalu mencatat seluruh wilayah yang relevan di atas dada orang tersebut, difokuskan pada aplikasi klinis rutin dan perlengkapan yang nyaman dan mudah digunakan parameter untuk dokter berdasarkan gambar (wikipedia,en).
  • Satellite imaging adalah teknik pengambilan gambar menggunakan satelit.
  • Gravity imaging adalah modus pencitraan yang memanfaatkan grafitasi.

Pemahaman tentang SQL

Sekilas

SQL adalah singkatan dari structured query language dan merupakan bahasa permintaan standar untuk meminta informasi dari database. Secara historis, SQL pertama kali diterapkan pada sistem R yaitu sebuah proyek pada laboratorium riset San Jose, IBM. Saat ini, SQl dapat ditemukan di berbagai platform dari mikrokomputer hingga mainframe. Kelebihan SQL adalah SQL dapat digunakan secara efisien secara independen ataupun ‘menempel’ pada bahasa lain seperti C, delphi, dll. SQL juga telah menjadi bagian dari beberapa DBMS seperti Oracle, Sybase, MySQl, dan Informix.

Elemen SQL

Elemen dasar SQL mencakup pernyataan, nama, tipe data, konstanta, ekspresi, dan fungsi bawaan.

  • Pernyataan adalah perintah SQL yang meminta DBMS untuk melakukan suatu tindakan. SQL Memiliki sekitar 30 pernyataan.

Berikut ini adalah beberapa pernyataan dasar SQL:

    • SELECT, digunakan untuk memfilter atribut-atribut dari relasi (tabel) berdasarkan
    • kondisi yang mengikutinya.
    • FROM, digunakan untuk menunjukkan dari relasi mana data yang akan difilter.
    • WHERE, digunakan untuk membuat suatu kondisi.
    • GROUP BY, digunakan untuk mengelompokkan data berdasarkan atribut tertentu
    • HAVING, digunakan untuk mendukung klausa GROUP BY, yakni untuk
    • menentukan kondisi bagi klausa GROUP BY.
    • AVG, digunakan untuk menghitung rata-rata.
    • COUNT, digunakan untuk menghitung cacah data.
    • MAX, digunakan untuk memperoleh nilai terbesar
    • MIN, digunakan untuk memperoleh nilai terkecil.
    • SUM, digunakan untuk memperoleh jumlahan data.
  • Nama, digunakan sebagai identitas dari objek-objek pada DBMS.
  • Tipe data, setiap data pastilah mempunyai tipe data, berikut adalah macam-macam tipe data yang ada pada SQL
    • Char atau Varchar adalah tipe data untuk menampung data yang bertipe karakter atau alfabetic(a-z) contoh:-nama orang, nsms bsrsng dll.
    • Integer atau sering di singkat INT adalah tipe data yang digunakan untuk menampung data yang bertipe angka atau numeric(0-9) contoh:-NIS, No ktp, No SIM dll.
    • Date adalah tipe data yang digunakan untuk menampung data yang bertipe tanggal, bulan, dan tahun contoh:-tanggal lahir dll.
    • Numeric adalah tipe data yang dapat menampung data berbentuk bilangan real contoh:-6.00 atau 7.25.
    • Small INT adalah tipe data bilangan bulat yang range-nya lebih kecil dari integer.
    • Decimal adalah tipe data yang dapat menampung data pecahan.
    • Float adalah tipe data yang dpat menampung bilangan real (sama dengan numeric) contoh: 3,33.
    • Double adlah tipe data yang bertipe float namun dengan ketelitian yang lebih tinggi contoh: 3,333333
    • Blob adalah tipe data yang dapat menampung data berbentuk gambar atau suara bertipe binner.
    • Text adalah tipe data yang dapat menampung semua tipe data.
    • Boolean adalah tipe data yang digunakan untuk menampung data yang bertipe logika dan hanya mengenal true dan false.
    • Enum adalah tipe data yang digunakan untuk menampung data dengan 1 karakter saja.
    • Time adalah tipe data yang digunakan untk menampung data satuan waktu
  • Konstanta, menyatakan tetapan nilai.
  • Ekspresi, adalah segala sesuatu yang menghasilkan nilai.
  • Fungsi Agregasi, adalah sebuah subprogram yang menghasilkan suatu nilai jika dipanggil.

Kelompok Pernyataan SQl

Ada 3 jenis kelompok pernyataan SQL yaitu DDl, DML, dan DCL

1. Data Definition Language (DDL)
Data Definition Language (DDL) merupakan sub bahasa SQL yang digunakan untuk membangun kerangka database. Ada tiga perintah yang termasuk dalam DDL, yaitu:
CREATE : Perintah ini digunakan untuk membuat, termasuk di antaranya membuat database baru, tabel baru, view baru, dan kolom.
ALTER : Perintah ini digunakan untuk mengubah struktur tabel yang telah dibuat. Pekerjaannya mencakup mengganti nama tabel, menambah kolom, mengubah kolom, menghapus kolom, maupun memberikan atribut pada kolom.
DROP : Perintah ini digunakan untuk menghapus database dan tabel.
2. Data Manipulation Language (DML)
Data Manipulation Language (DML) merupakan sub bahasa SQL yang digunakan untuk memanipulasi data dalam database yang telah terbuat. Perintah yang digunakan, di antaranya:
INSERT : Perintah ini digunakan untuk menyisipkan atau memasukkan data baru ke dalam tabel. Penggunaannya setelah database dan tabel selesai dibuat.
SELECT : Perintah ini digunakan untuk mengambil data atau menampilkan data dari satu tabel atau beberapa tabel dalam relasi. Data yang diambil dapat kita tampilkan dalam layar prompt MySQL secara langsung maupun ditampilkan pada tampilan aplikasi.
UPDATE : Perintah ini digunakan untuk memperbarui data lama menjadi data terkini. Jika Anda memiliki data yang salah atau kurang up to date dengan kondisi sekarang, maka dapat diubah isi datanya menggunakan perintah UPDATE.
DELETE : Perintah ini digunakan untuk menghapus data dari tabel. Biasanya data yang dihapus merupakan data yang sudah tidak diperlukan lagi. Pada saat menghapus data, perintah yang telah dijalankan tidak dapat digagalkan, sehingga data yang telah hilang tidak dapat dikembalikan lagi.
3. Data Control Language (DCL)
Data Control Language (DCL) merupakan sub bahasa SQL yang digunakan untuk melakukan pengontrolan data dan server databasenya. Perintah DCL, di antaranya:
GRAND : Perintah ini digunakan untuk memberikan hak/ijin akses oleh administrator (pemilik utama) server kepada user (pengguna biasa). Hak akses tersebut berupa hak membuat (CREATE), mengambil (SELECT), menghapus (DELETE), mengubah (UPDATE), dan hak khusus berkenaan dengan sistem databasenya.
REVOKE : Perintah ini memiliki kegunaan terbalik dengan GRAND, yaitu untuk menghilangkan atau mencabut hak akses yang telah diberikan kepada user oleh administrator.

Aljabar dan Kalkulus relasional

Bahasa query formal basis data relasional adalah bahasa untuk meminta informasi dari basisdata. Sebelum basis data relasional, query terhadap basis data merupakan tugas yang sulit karena pemrogram harus mengetahui skema fisik internal dari basisdata.

Bahasa query resional seperti SQL berbeda dengan bahasa pemrograman konvensional, SQL menspesifikasikan properti informasi yang akan diambil tetapi tidak mencantumkan rincian alogaritma pengambilan. SQL adalah deklaratif, maksudnya adalah pada query dideklarasikan informasi yang merupakan jawaban yang dikehendaki bukan cara komputasi.

Terdapat dua jenis bahasa query relasional formal yang utama, yaitu :
1. aljabar relasional
2. kalkulus relasional

ALJABAR RELASIONAL adalah kumpulan operasi relasi dimana setiap operasi menggunanakn satu atau lebih relasi untuk menghasilkan satu relasi yang baru, dan termasuk kategori prosedural dan juga menyediakan seperangkat operator untuk memanipulasi data.

Terdapat enam operasi dasar dalam aljabar relasional :
1. Selection
2. Projection
3. Cartesian – product
4. Union
5. Set – difference
6. Rename

Operasi-operasi turunan dari operasi dasar tersebut adalah
1. Set Intersection
2. Theta join
3. Natural join
4. Outer join
5. Division

Semua operasi tersebut menghasilkan relasi baru.

Pemrogram menggunakan query SQL, DBMS menggunakan aljabar relasional sebagai bahasa antara dalam spesifikasi alogaritma query.

Langkah-langkah dalam DBMS untuk pengolahan query adalah :
1. DBMS melakukan parsing pada string query SQL, dan diterjemahkan kedalam ekspresi aljabar relasional yang dapat menuntun kedalam alogaritma sederhana yang tidak efisien.
2. Lalu bagian optimizer akan mengkonversi akspresi aljabar relasional ini menjadi ekspresi lain yang ekivalen namun lebih efisien untuk dieksekusi.
3. Query optimizer akan mempersiapkan rencana eksekusi yang kemudian ditransformasikan menjadi kode yang dapat dieksekusi pembangkit kode di DBMS.
4. Karena ekspresi aljabar mempunyai semantik matematis yang presisi, maka sistem dapat memferifikasi ekivalensi ekspresi yang dioptimasi yang dihasilkan dari manipulasi ekspresi asal. Semantik ini juga memungkinkan perbandingan rencana-rencana evaluasi query yang berbeda.

OPERASI ALJABAR RELASIONAL
1. Operasi Selection
adalah operasi untuk menyeleksi tupel-tupel yang memenuhi suatu predikat, dapat digunakan operator perbandingan (<,>,<=,>=,=,!=) pada predikat. Beberapa predikat dapat dikombinasikan menjadi predikat majemuk dengan operator penghubung and (V) atau or (V).

2. Operasi projection
adalah operasi untuk memperoleh kolom-kolom tertentu. Operasi project merupakan operasi unary yang mengirim relasi argumen dengan kolom-kolom tertentu. Dikarenakan relasi adalah himpunan, maka baris-baris duplikasi dihilangkan.

3. Operasi Cartesian-product(x)
adalah operasi untuk menghasilkan tabel hasil perkalian kartesian

4. Operasi Union
adalah operasi untuk menghasilkan gabungan tabel dengan syarat kedua tabel memiliki atribut yang sama, yaitu domain atribut ke-i masing-masing tabel harus sama.

5. Operasi Set Difference
adalah operasi untuk mendapatkan tabel pada suatu relasi, tapi tidak ada pada relasi yang lain.
R-S = {x|x ER dan X !E S}
Operasi ini dapat dilaksanankan apabila R dan S mempunyai atribut yang tidak sama yang akan ditampilkan, artinya adalah atribut R yang tidak ada di S akan ditampilkan, sedangkan yang sama tidak ditampilkan.

6. Operasi Rename
adalah operasi untuk menyalin tabel lama ke dalam tabel yang baru.

7. Operasi Set-Intersection
adalah termasuk kedalam operator tambahan, karena operator ini dapat diverifikasi dari operator dasar seperti berikut :
A n B = A – ( A – B ), atau A n B = B – ( B – A )

8. Operasi Theta join
adalah operasi untuk menggabungkan operasi selection dan cartesian product dengan suatu kriteriasyarat.

9. Operasi Natural Join
adalah operasi untuk menggabungkan operasi selection dan cartesian product dengan suatu kriteria pada kolom yang sama.

10. Operasi Outer – join
adalah operasi untuk menggabungkan operasi selection dan cartesian product dengan suatu kriteria pada kolom yang sama.

11. Operasi Devision
adalah operasi yang banyak digunakan dalam query yang mencakup frase “setiap” atau “untuk semua”, operasi ini juga merupakan pembagian atas tupel-tupel dari dua relasi.

KALKULUS RELASIONAL
Pengguna mendeskripsikan informasi yang dikehendaki tanpa memberitahu prosedur spesifik untuk memperolah informasi. Pada model relasional, bahasa formal non prosedural adalah bahasa kalkulus, predikat relasional yang diekspresikan dengan menspesifikasikan predikan terhadap tupe atau domain  yang harus dipenuhi. Kalkulus relasional dibagi menjadi 2 :

1. Kalkulus relasional Tupel
2. Kalkulus relasional Domain

Kalkulus Relasional Tupel mendeskripsikan informasi tanpa perlu memberikan prosedur spesifik untuk memperoleh informasi tersebut. Konsep dasar kalkulus relasional tupel adalah konsep variabel tupel. Variabel ini merepresentasikan tupel-tupel pada relasi dan digunakan untuk mengekstrak data dari relasi. Komponen – komponen lain rumus kalkulus tupel adalah kulifikasi data dengan membatasi nilai-nilai dari atribut yang dispesifikasikan.
Contoh kalkulus relasional tupel yang diterapkan pada SQl :
“Select Dosen_id, Dosen_nama from Dosen where Dosen_kelamin=’pria'”

Kalkulus Relasional Domain menggunakan variabel-variabel pada nilai-nilai domain atribut, bukan nilai-nilai untuk sebuah tupel. Ekspresi pada kalkulus relasional domain berbentuk : {<X1,X2,….,Xn> | P(X1, X2, …., Xn)}
Dimana X1, X2, X…, Xn menyatakan variabel-variabel domain.

Transformasi Model Data

Varian Entitas
Macam entitas terbagi menjadi dua : entitas kuat, dan entitas lemah.

Entitas Kuat
Adalah himpunan entitas yang dilibatkan atau dicantumkan secara jelas dalam ERD, dan tidak memiliki ketergantungan terhadap entitas lain.

Entitas Lemah
Adalah entitas yang keberadaannya bergantung pada keberadaan entitas lainnya, dan tidak memiliki atribut yang berfungsi sebagai key atribut.

Contoh :

Keterangan : entitas mahasiswa adalah entitas kuat dan entitas hobi adalah entitas lemah

Agregasi
Adalah menggambarkan himpunan relasi yang memhubungkan sebuah himpunan entitas dengan sebuah himpunan relasi dalam ERD. Relasi terbentuk tidak hanya dari entitas tapi juga dari entitas lain.

Transformasi Model Data ke Basis Data Fisik
Adalah :

– Merepresentasikan ERD kedalam sebuah basisdata secara fisik (tabel)

– Komponen ERD ditranformasikan menjadi tabel yang merupakan komponen utama pembentuk basisdata.

– Atribut yang melekat pada masing-masing himpunan entitas dan relasi akan dinyatakan sebagai field dari tabel yang sesuai

– Setiap himpunan entitas akan diimplementasikan sebagai sebuah tabel

contoh : transformasi ERD kedalam tabel

Relasi 1-1 (one to one)
Mempunyai pengertian “Setiap baris data pada tabel pertama dihubungkan hanya ke satu baris data pada tabel ke dua”. Contohnya : relasi antara tabel mahasiswa dan tabel orang tua. Satu baris mahasiswa hanya berhubungan dengan satu baris orang tua begitu juga sebaliknya.
Relasi 1-N (one to many)
Mempunyai pengertian “Setiap baris data dari tabel pertama dapat dihubungkan ke satu baris atau lebih data pada tabel ke dua”. Contohnya : relasi perwalian antara tabel dosen dan tabel mahasiswa. Satu baris dosen atau satu dosen bisa berhubungan dengan satu baris atau lebih mahasiswa.

Relasi N-N (many to many)
Mempunyai pengertian “Satu baris atau lebih data pada tabel pertama bisa dihubugkan ke satu atau lebih baris data pada tabel ke dua”. Artinya ada banyak baris di tabel satu dan tabel dua yang saling berhubungan satu sama lain. Contohnya : relasi antar tabel mahasiswa dan tabel mata kuliah. Satu baris mahasiswa bisa berhubungan dengan banyak baris mata kuliah begitu juga sebaliknya.

Psikologi Pendidikan – Hakekat Belajar

Prolog author – saya kurang tau detailnya materi psikologi pendidikan ini, saya hanya ingin membagi apa yang saya dapatkan dalam studi saya.

HAKEKAT BELAJAR

 

  1. Pengertian Belajar

Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang dan belajar itu mencangkup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan seseorang. Konsep telah banyak di definisikan oleh para pakar psikologis. Berikut ini beberapa pengertian tentang belajar:

  1. Gage dan Berliner (1983:252) menyatakan bahwa belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman.
  2. Morgan et.al. (1986:140) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan relatif permanen yang terjadi karena hasil dari praktik atau pengalaman.
  3. Slavin (1994:152) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman.
  4. Gagne (1977:3) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan disposissi atau kecakapan manusia yang berlangsung selama periode waktu tertentu, dan perubahan itu tidak berasal dari proses pertumbuhan.

Dari keempat pengertian tersebut tampak bahwa konsep belajar mengandung tiga unsur utama, yaitu:

  1. Belajar berkaitan dengan perubahan perilaku

Dalam kegiatan belajar disekolah, perubahan perilaku itu mengacu pada kemampuan mengingat atau menguasai berbagai bahan belajar dan kecenrenduang peserta didik memiliki sikap dan nilai-nilai yang diajarkan oleh pendidik, sebagaimana telah dirumuskan didalam tujuan peserta didik.

  1. Perubahan perilaku itu terjadi karena didahului oleh proses pengalaman

Pengalaman dalam pengertian belajar dapat berupa pengalaman fisik, psikis dan sosial. Oleh karena itu perubahan perilaku yang disebabkan oleh faktor obat-obatan, adaptasi, penginderaan, dan kekuatan mekanik, misalnya tidak dipandang sebagai perubahan yang disebabkan oleh pengalaman.

  1. Perubahan perilaku karena belajar bersifat relatif permanen

Lamanya perubahan perilaku yang terjadi pada diri seseorang adalah sukar untuk diukur. Perubahan perilaku itu dapat berlangsung selama satu hari, satu minggu, satu bulan, atau bahkan bertahun-tahun.

 

  1. Unsur – unsur Belajar
    1. Peserta didik

Istilah peserta didik dapat diartikan sebagai peserta didik, warga negara, dan peserta pelatihan yang sedang melakukan kegiatan belajar..

  1. Rangsangan (stimulus)

Peristiwa yang merangsang penginderaan peserta didik disebut stimulus. Suara, sinar, warna, panas, dingin, tanaman, gedung dan orang yang selalu berada dilingkungan seseorang merupakan stimulus yang mampu menjadikan peserta didik dapat belajar optimal. Dan mereka harus menfokuskan stimulus tertentu yang mereka minati.

  1. Memori

Memori yang ada pada peserta didik berisi berbagai kemampuan yang berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dihasilkan dari kegiatan belajar sebelumnya.

  1. Respon

Adalah tindakan yang dihasilkan dari aktualisasi memori. Peserta didik yang sedang mengamati stimulus akan mendorong memori memberikan respon terhadap stimulus tersebut.

 

  1. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegian belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh peserta didik. Oleh karena itu apabila peserta didik mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan konsep.

Tujuan yang harus dicapai oleh setiap individu dalam belajar memiliki beberapa peranan penting, yaitu:

  1. Memberikan arah pada kegiatan peserta didikan.
  2. Untuk mengetahui kemajuan belajar dan perlu tidaknya pemberian peserta didikan  pembinaan bagi peserta didik (remidial teaching).
  3. Sebagai bahan komunikasi.

Benyamin S. Bloom menyampaikan tiga taksonomi yang disebut dengan ranah belajar, yaitu:

  1. Ranah kognitif

Berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan dan kemahiran intelektual. Berikut ini kategori-kategori dalam ranah kognitif :

  1. Pengetahuan didefinisikan sebagai perilaku mengingat atau mengenali informasi (materi peserta didikan) yang telah dipelajari sebelumnya.
  2. Pemahaman didefinisikan sebagai kemampuan memperoleh makna dari materi peserta didikan.
  3. Penerapan, mengacu pada kemampuan menggunakan materi perserta didikan yang telah dipelajari di dalam situasi kongkrit
  4. Analisis, mengacu pada kemampuan memecahkan material ke dalam bagian-bagian sehingga dapat dipahami struktur organisasiya.
  5. Sintesis, mengacu pada kemampuan menggabungkan bagian-bagian dalam rangka membentuk struktur yang baru.
  6. Penilaian, mengacu pada kemampuan membuat keputusan tentang nilai materi peserta didikan untuk (pernyataan, novel, puisi, laporan) tujuan tertentu.

 

  1. Ranah afektif

Berkaitan dengan perasaan, sikap, minat dan nilai. Kategori tujuan peserta didikan  dalam ranah afektif adalah:

  1. Penerimaan, mengacu pada keinginan peserta didik untuk menghadirkan rangsangan.
  2. Penanggapan, mengacu pada partisipasi aktif pada diri peserta didik.
  3. Penilaian, berkaitan dengan harga atau nilai yang melekat pad objek.
  4. Pengorganisasian, berkaitan dengan perangkaian nilai-nilaiyang berbeda, memecahkan kembali konflik-konflik antar nilai.
  5. Pembentukan pola hidup, mengacu pada individu peserta didik. Memiliki sistem nilai yang telah mengendalikan perilakunya dalam waktu cukup lama sehingga mampu mengembangkannya menjadi karakterisktik gaya hidupnya.

 

  1. Ranah psikomotorik

Berkaitan dengan kemampuan fisik seperti keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek dan koordinasi syaraf. Kategori jenis perilaku untuk ranah psikomotorik menurut elizbeth simpson adalah:

  1. Persepsi, berkaitan dengan penggunaan organ pengideraan untuk memperoleh petunjuk yang memadai kegiatan motorik.
  2. Kesiapan, mengacu pada pengambilan tipe kegiatan tertentu.
  3. Gerakan terbimbing, berkaitan dengan tahap-tahap awal didalam belajar keterampilan kompleks.
  4. Gerakan terbiasa, berkaitan dengan tindakan kinerja dimana gerakan yang telah dipelajari itu telah menjadi biasa dan gerakan dapat dilakukan dengan sangat menyakinkan dan mahir.
  5. Gerakan kompleks, berkaitan dengan kemahiran kinerja dari tindakan motorik yang mencangkup pola-pola gerakan yang kompleks.
  6. Penyesuain, berkaitan dengan keterampilan yang dikembangkan sangat baik sehingga individu partisipan dapat memodifikasi pola-pola gerakan sesuai dengan persyaratan-persyaratan baru.
  7. Kreativitas, mengacu pada penciptaan pola-pola gerakan baru untuk disesuaikan dengan situasi tertentu atau masalh-masalh tertentu.

 

  1. Hirarkhi Belajar

Sistematika hirarkhi tugas belajar yang dikemukakan oleh gagne adalah didasarkan  pada hasil penelitian oleh para pakar psikologis. Tipe hirarkhi tugas belajar itu dipandang sebagaitahap-tahap yang saling mendasari, yakni dimulai dari tahapan yang paling rendah. Dengan demikian hirarkhi tugas belajar yang berada dibawah mejadi landasan bagi kategori belajar yang ada diatasnya dan hirarkhi tugas belajar yang berada ditingkat atas bersifat lebih kompleks. Gagne menyusun delapan hirarkhi tugas belajar meliputi:

  1. Belajar tanda, kategori belajar ini dapat disamakan dengan respon bersyarat.
  2. Belajar (asosiasi) stimulus-respon. Unsur pokok dalam belajar ini adalah penguatan (reinforcement)
  3. Belajar jalinan psikomotorik. Dalam belajar ini terdapat sejumlah langkah sebagai mata rantai dalam keseluruhan rangkaian gerakan yang dilakukan secara berurutan.
  4. Belajar jalina verbal. Dalam belajar ini peserta didik menghubungkan suatu kata dengan suatu objek yang berupa benda, orang atau kejadian dan merangkaikan sejumlah kata dalam urutan yang tepat.
  5. Belajar perbedaan jamak. Pola belajar ini menghasilkan kemaampuan untuk membeda-bedakan antara objek yang terdapat dilingkungan fisik.
  6. Belajar konsep. Konsep dapat dialmbangkan dalam bentuk suatu kata yang mewakili pengertian tertentu.
  7. Belajar kaidah. Kaidah merupaakan jalinan antara dua konsep atau lebih.
  8. Pemecahan masalah. Belajar itu menghasilkan prinsip yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah.

E.  Prinsip-prinsip Belajar

Beberapa prinsip belajar lama yang berasal dari teori dan penelitian tentang belajar masih relevan dengan beberapa prinsip lain yang dikembangkan oleh Gagne.

Beberapa prinsip eksternal  :

  • Keterdekatan (contiguity)

Menyatakan bahwa situasi stimulus yang hendak direspon oleh pembelajar harus disampaikan sedekat mungkin

  • Pengulangan (repetition)

Menyatakan bahwa situasi stimulus dan responnya perlu diulang dan dipraktikan agar retensi balajar dapat dperbaiki dan meningkat.

  • Penguatan (reinforcement)

Menyatakan bahwa belajar sesuatu yang baru akan diperkuat apabila belajar yang lalu diikuti oleh hasil yang menyenangkan.

 

Beberapa prinsip internal :

  • Informasi verbal

Informasi didapat dengan tiga cara, yaitu : (a) dikomunikasikan kepada pembelajar; (b) dipelajari oleh pembelajar sebelum memulai belajar baru; (c) dilacak dari memori, karena informasi itu telah dipelajari dan disimpan di dalam memori selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun yang lalu.

  • Kemahiran intelektual

Pembelajar harus memiliki pelbagai cara dalam mengerjakan sesuatu, terutama yang berkaitan dengan simbol-simbol bahasa dan lainnya untuk mempelajari hal-hal baru.

  • Strategi

Setiap aktivitas belajar memerlukan pengaktifan strategi belajar dan mengingat. Pembelajar yang telah dewasa dalam melakukan aktivitas belajar umumnya dibantu oleh kemampuan pengelolaan diri(self management). Kemampuan mengelola diri dalam belajar ini pada akhirnya menjadikan pembelajar sebagai pembelajar diri(self learned).

 

 

  1. Faktor-faktor yang mempengaruhi Belajar

 

Peserta didik pasti memiliki minat belajar yang berbeda-beda, semua itu ada faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktornya pun ada dua sudut pandang, Faktor internal dan eksternal.

 

Faktor Eksternal :

  • Variasi dan tingkat kesulitan materi belajar(stimulus) yang dipelajari(respon)
  • Tempat belajar
  • Iklim
  • Suasana lingkungan
  • Budaya belajar masyarakat

Faktor Internal :

  • Kondisi fisik, seperti kesehatan tubuh
  • Kondisi psikis, seperti kemampuan intelektual, emosi
  • Kondisi sosial, seperti kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan

G.  Jenis Belajar dan Kondisinya

Istilah jenis belajar menunjuk pada fokus apa yang dipelajari oleh pembelajar, dapat disebut dengan variasi kemampuan yang dipelajari. Kemampuan ini   merupakan kinerja yang harus diamati dalam menentukan hasil belajar, sebab dari kinerja yang ditunjukkan oleh pembelajar dapat diketahui apakah pembelajar itu telah belajar, belum belajar bahkan tidak belajar.

Gagne mengklasifisaikan apa yang dipelajari oleh pembelajar kedalam beberapa macam :

  1. Informasi verbal

Setipa individu belajar untuk menyampaikan informasi, dia mungkin meyampaikannya kepada pembelajar mengenai fakta, peristiwa dengan menggunakan percakapan lisan, tertulis atau dalam bentuk gambar-gambar.

  1. Kemahiran Intelektual

Pembelajar belajar berinteraksi dengan lingkungannya menggunakan simbol-simbol. Kategori kemahiran intelektual oleh Gagne dibagi menjadi 4 sub bab, yaitu :

  1. Diskriminasi jamak
  2. Konsep
  3. Kaidah
  4. Prinsip
  5. Strategi Kognitif
  6. Keterampilan motorik
  7. Sikap

Model Data Relasional

Iin Aryani – 5302411218 – Rombel 01

Model Data Relasional

Data model dibedakan menjadi dua:

  • ER-Model
  • Relasional Model.

 

ER-Model adalah model data tingkat tinggi, dan Relasional Model adalah model data tingkat rendah.

Kumpulan tabel dengan masing-masing relasi tersusun atas tuple(baris), dan atribut(kolom) pada suatu basisdata. Suatu model data menempatkan data dalam sebuah relasi atau lebih sering disebut tabel.

  1. Terminologi Relasional Data Model
  • Relasi adalah sebuah tabel yang terdiri dari beberapa kolom dan tabel.
  • Attribute adalah kolom pada sebuah relasi.
  • Tuple adalah kumpulan elemen yang saling berkaitan yang menginformasikan suatu entitas secara lengkap.
  • Domain adalah seluruh kemungkinan nilai yang dapat diberikan ke suatu attribut.
  • Degree adalah jumlah attribut dalam sebuah relasi
  • Kardinalitas atau Cardinality adalah jumlah tuple dalam sebuah relasi.

 

  1. Relasi
  • Relasi menunjukkan adanya hubungan diantara sejumlah entitas dari himpunan entitas yang berbeda.
  • Struktur data dasar untuk menyimpan informasi.
  • Setiap relasi memiliki schema yang mendiskripsikan nama relasi, atribut dan tipenya.

 

Contoh, sebuah relasi bernama Mahasiswa memiliki atribut nim dengan tipe integer dan atribut nama dengan tipe string atau char.

  1. Mendefinisikan Domain
  • Memberi nama domain yang sesuai dengan nilai yang akan dimiliki domain.
  • Menentukan tipe data dari nilai yang akan membentuk domain.
  • Menentukan format dari domain.

 

  1. Relasional Key

Kunci atribut pada relasi ada empat macam :

  • Candidate key, adalah atribut yang digunakan untuk membedakan antara satu benda dengan yang lain.
  • Primary key, adalah Candidate key yang digunakan untuk mengidentifikasikan tuple yang unik pada suatu relasi.
  • Alternate key adalah Candidate key yang tidak menjadi primary key.
  • Foreign Key adalah sebuah atribut dalam suatu relasi yang merujuk ke primary key relasi yang lain.

 

  1. Batasan-Batasan Integritas
  • Aturan(batasan) yang diberikan pada relasi
  • Ditetapkan ketika schema didefinisikan
  • Dilakukan pengecekan ketika ada perubahan atau manipulasi pada relasi (penambahan, pengubahan, penghapusan, pencarian , dan penampilan data.

 

  1. Relational Integrity Rules
  • Null adalah nilai atribut yang tidak diketahui atau memang tidak ada nilainya.
  • Entity Integrity adalah tidak ada primary key bernilai null
  • Referential Integrity adalah garis yang menghubungkan tabel satu dengan yang lain.

Resume #3 : ERD, Atribut, Relasi, dan Kardinalitas

Apa itu ERD?

ERD adalah singkatan dari Entity-Relationship Diagram adalah suatu penyajian grafis dari tabel(entitas)di dalam basis data dan relasi antar mereka. Dapat pula dikatakan sebagai suatu diagram yang menunjukkan entitas dan relasinya berhubungan dengan analisis data bisnis dan perancangan basis data.

Entity atau Entitas adalah objek data prinsip tentang informasi yang dikumpulkan. Entitas pada umumnya berupa berupa konsep yang bisa dikenal, baik konkret maupun abstrak, seperti orang, tempat, benda, atau peristiwa yang memiliki keterkaitan terhadap basis data.

Relasi adalah adalah menyajikan asosiasi antara dua entitas atau lebih. Sebuah contoh relasi :

  • Karyawan ditugaskan dalam suatu proyek
  • Proyek memiliki subtugas
  • Department mengatur satu proyek atau lebih

 

Metodologi ERD

  • Menentukan Entitas : menentukan peran, kejadian, lokasi, hal nyata, dan konsep dimana pengguna akan menyimpan data.
  • Menentukan Relasi : Menentukan hubungan antara pasangan entitas menggunakan matriks relasi.
  • Entitas digambarkan dengan kotak dan relasi dengan garis yang menghubungkan entitas.
  • Isi Kardinalitas : Tentukan jumlah kejadian dari satu entitas untuk sebuah kejadian pada entitas yang berhubungan.
  • Menentukan Kunci Utama : Tentukan atribut yang mengidentifikasi satu dan hanya satu kejadian pada masing-masing entitas.
  • Menggambar ERD berdasarkan Kunci : Menghilangkan relasi manytomany dan memasukkan primary dan kunci tamu pada masing-masing entitas.
  • Menentukan atribut : Menuliskan field-field yang diperlukan oleh sistem.
  • Pemetaan atribut : Pasangkan atribut dengan satu entitas yang sesuai pada masing-masing atribut.
  • Menggambar ERD dengan atribut : Mengatur ERD dari langkah ke 6 dengan menambahkan entitas atau relasi yang ditemukan pada langkah 8
  • Memeriksa hasil : Memeriksa apakah gambar ERD sudah sesuai dengan sistem yang akan dibangun.

Kardinalitas

Adalah banyaknya kejadian entitas B yang dapat (atau harus) dihubungkan dengan setiap kejadian dari entitas A; Sejumlah atribut di dalam sebuah hubungan. Banyaknya kejadian dari suatu entitas yang dihubungkan dengan beberapa entitas lain.

Kardinalitas suatu hubungan menyatakan sejumlah kejadian terkait untuk masing-masing dua entitas. Jenis dasa konketivitas untuk hubungan satu-ke-satu, satu-ke-banyak, dan banyak-ke-banyak.

Hubungan 1:1 (satu-ke-satu) terjadi jika sebanyak satu kejadian dari suatu entitas A dihubungkan dengan kejadian dari suatu entitas B. Sebagai contoh, masing-masing karyawan dalam suatu perusahan ditugaskan dibagian masing-masing. Oleh karena itu, masing-masing karyawan berada di bagian yang unik dan di masing-masing bagian terdapat karyawan yang unik.

Hubungan satu-ke-banyak (1:N) terjadi ketika dalam satu kejadian dari entitas A, terdapat 0, satu, atau banyak kejadian dari entitas B. Namun, untuk satu kejadian dari entitas B, hanya ada satu kejadian pada entitas A. Contoh hubungan 1:N adalah :

  • Suatu department memiliki banyak karyawan
  • Masing-masing karyawan ditugaskan dalam satu kelompok

Hubungan banyak-ke-banyak (M:N) . kadang-kadang disebut tidak spesifik ketika untuk satu kejadian dari entitas A, ada nol, satu, atau banyak kejadian dari entitas B dan untuk satu kejadian dari entitas B ada nol, satu, atau banyak kejadian dari entitas A. Contoh hubungan banyak-kebanyak :

  • Karyawan ditugaskan dalam tidak lebih dari dua proyek pada waktu yang sama
  • Proyek harus menugaskan sedikitnya tiga karyawan.